Urban Farming (Vertical Farming)

Konsep mengenai Vertical Farming telah ada sejak jaman Babylonia (the Hanging Gardens of Babylonia), sehingga kemunculannya kembali sekarang ini bukanlah sesuatu yang baru, tapi kebutuhan mendesak untuk memenuhi permintaan bahan makanan pada masa yang akan datang, jika tidak diikuti dengan perkembangan teknologi akan menimbulkan masalah besar kedepannya.
Gagasan membangun sebuah pertanian yang menjulang ke langit dipelopori oleh Despommier. Bersama para mahasiswanya, Dospemmier mendesai sebuah pertanian yang dapat memenuhi keutuhan 50.000 warga kota newyork. Konsepnya adalah berupa gedung pencakar langit disebuah kota modern yang dapat menghasilkan bahan makanan berbagai macam variasi (dapat dipanen terus-menerus) dan membantu pengolahan air bagi masyarakat kota, juga dapat memperbaiki ekosistem yang telah dikorbankan untuk pertanian horizontal dan menekan efek negatif perkembangan populasi manusia terhadap lingkungan.

Kreativitas Tak Mengenal Batas

Kata “pertanian” yang melekat pada mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian Medan nyatanya tidak menjadi pembatas bagi mahasiswa untuk berkembang dan berkreasi di luar “pertanian”. Terbukti dengan meriahnya acara malam puncak kreatifitas mahasiswa di Aula Polbangtan Medan, Jumat (11/01/2019).

Mahasiswa unjuk kebolehan dalam kegiatan yang diselenggarakan tersebut. Pada kesempatan tersebut hadir Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian Medan Yuliana Kansrini, Dosen, Pegawai dan Seluruh Mahasiswa Polbangtan Medan. Ibu Direktur sangat mengapresiasi kegiatan tahunan mahasiswa ini.

Berikut beberapa bidang yang ditampilkan pada acara tersebut yaitu olahraga, kesenian, inovasi, dan bidang menarik lainnya. Kegiatan seperti ini sangat memupuk kreativitas mahasiswa khususnya di era milenial ini. Berkreasi dan berinovasi menjadi kegiatan penting bagi mahasiswa agar dapat menciptakan inovasi dan ide ide baru untuk kemajuan di bidang pertanian.

Pihak akademik pun sangat mendukung mahasiswa untuk berkarya tidak hanya berkreasi di lingkungan akademik namun juga harus tertantang bersaing di luar lingkungan akademik. (TSK)

Polbangtan Medan Lakukan Percobaan Budidaya Melon Hidroponik dengan Sistem Irigrasi Tetes

Pertanian hidroponik kini memang tengah menjadi trend di tengah masyarakat. Tidak ketinggalan Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Medan juga mengikuti trend dengan melakukan teknik pertanian hidroponik.

Saat ini Polbangtan Medan sedang melakukan percobaan budidaya melon hidroponik dengan sistem irigasi tetes . Sebuah inovasi pertanian yang nantinya akan mendukung kemampuan mahasiswa Polbangtan Medan dalam mengembangkan inovasi pertanian modern.

penelitian ini dibimbing oleh Elrisa Ramadhani salah satu dosen yang bertanggung jawab pada Hidroponik Melon. Kegiatan ini sangat memupuk semangat mahasiswa agar dapat menciptakan ide-ide baru di bidang pertanian dan menjadikan mahasiswa cinta pertanian.

Cucumis melo, begitu namanya dalam bahasa latin. Sejenis tanaman buah yang masuk ke dalam suku Cucurbitaceae atau suku labu-labuan. Ya, melon adalah tanaman semusim yang memiliki bentuk daun menjari.

Peluang usaha budidaya melon hidroponik merupakan bisnis dengan potensi yang sangat menjanjikan. Dimana hasil budidaya melon hidroponik mengahasilkan buah melon yang sehat dan aman untuk dikonsumsi.

Harga jual dari budidaya melon hidroponik ini memang tergolong tinggi di pasaran. Sehingga bisnis budidaya melon hidroponik memiliki potensi yang cerah. Prospek dari bisnis budidaya melon hidroponik ini memang terbilang bagus dan bersinar.

Berlokasi di Green House Politeknik Pembangunan Pertanian ( Polbangtan) Medan terlihat serangkaian kegiatan mahasiswa melakukan persiapan media tanam dari hidroponik melon. Kegiatan yang dilakukan meliputi sterilisasi media tanam dengan cara pembakaran pasir dan pengisian polibag (12/01/2019).

“Percobaan demi percobaan memang lagi gencar dilakukan oleh Polbangtan Medan demi mengembangkan sistem pertanian modern dan mudah diaplikasikan oleh petani. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk membangkitkan semangat wirausaha dan berinovasi bagi mahasiswa Polbangtan Medan” ujar Elrisa Ramadhani. Selanjutnya Elrisa juga berharap percobaan budidaya melon hidroponik dengan sistem irigrasi tetes yang dilakukan ini sukses sehingga mahasiswa Polbangtan Medan nantinya semakin terpacu dan tertarik menggeluti usaha budidaya melon hidroponik.

Investasi Unsur Hara di dalam tanah

Mahasiswa Jurusan Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan melakukan praktikum menanam komoditi bawang merah (Allium cepa L.) yaitu salah satu komoditi hortikultura yang sedang digalakkan untuk ditingkatkan produktivitasnya, Senin, (14/01/2019). Komoditi yang ditanam pun menggunakan bahan organik pada lahan tanamnya yaitu menggunakan pupuk kandang sekitar 3 ton/ha untuk setiap bedengan dengan harapan bawang merah yang ditanam minim dalam penggunaan bahan sintesis atau bisa disebut “Bawang Merah Sehat” oleh dosen pengampu mata kuliah Teknologi Produksi Tanaman Hortikultura (TPTH) Tience Pakpahan, S.P., M. Si.

Hal ini sejalan dengan visi program studi yaitu “Pertanian Berkelanjutan” dimana lahan pertanian yang digunakan masih bisa digunakan dalam jangka panjang dengan “menginvestasikan” unsur hara di dalam tanah.

Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Medan yaitu sebagai salah satu lembaga pendidikan vokasi yang menggunakan mengembangkan model pembelajaran dengan sistem teaching factory (TEFA) yang dimana mahasiswa dituntut untuk lebih mengetahui dan menguasai kondisi lapangan secara langsung dan mampu menyelesaikan masalah di lapangan. Sistem pembelajaran teaching factory (TEFA) merupakan sistem pendidikan vokasi yang berorientasi pada kebutuhan pasar kerja (demand driven) saat ini. Upaya tersebut merupakan salah satu wujud pelaksanaan revolusi mental, sebagai gerakan nasional untuk membangun kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia, terutama dalam menghadapi era Industry 4.0.

Sebagai mahasiswa, teaching factory (TEFA) adalah sistem pembelajaran yang sangat tepat karena output dari sistem TEFA jelas yaitu menumbuhkan jiwa wirausaha pada diri mahasiswa , atau lebih spesifiknya jiwa Agrosociopreneur yaitu pengusaha di bidang pertanian yang memiliki jiwa sosial, karena mahasiswa dididik untuk lebih fokus pada satu jurusan karena sudah terarah dari awal sehingga mahasiswa tidak lagi mengambang dalam pelaksanaan pembelajaran. Dengan sistem teaching factory (TEFA) sendiri mahasiwa juga dituntut untuk kreatif dan inovatif dalam penanganan masalah yang terdapat di lapangan sehingga sasarannya lebih tepat dan terarah. (Tasaka)

Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian

Belajar Drone di Polbangtan Medan

Di era milenial yang serba teknologi seperti sekarang ini, untuk mewujudkan seorang mahasiswa yang hebat dan berdaya saing, diperlukan adaptasi dengan perkembangan zaman yang semakin canggih.

Oleh karena itu, untuk menjawab perkembangan zaman yang semakin canggih tersebut. Mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian(Polbangtan) Medan jurusan Penyuluhan Perkebunan Presisi melakukan praktik secara langsung menggunakan alat Drone (Pesawat Tanpa Awak) pada mata kuliah Instrumen Perkebunan Presisi oleh dosen Dr. Achmad Siddik Thoha, S.Hut, M.Si di lapangan Polbangtan Medan, Senin (14/01/ 2019).

Thoha mengatakan bahwa drone yang digunakan ini merupakan model drone jenis DJI Phantom 4 pro yang memiliki kelebihan dapat mengetahui titik koordinat sebuah tempat pada saat drone diterbangkan.

“Saya sangat senang dan sekaligus bersyukur karena dapat belajar secara langsung menggunakan drone dimana selama ini biasanya hanya belajar teori saja dan semoga kedepannya saya bersama mahasiswa lain dapat belajar alat – alat canggih lainnya selama di Polbangtan Medan ini,” kata Dicky Mahmudi, Mahasiswa Polbangtan Medan. (DM)

Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian

Humblee Coffee siap bersaing dipasaran

PWMP Humblee adalah salah satu PWMP Alumni yang berlokasi di Kabupaten Gayo Luwes, Prov. Aceh. PWMP Humblee Coffee diketuai oleh Wasri dengan anggota Sri Rahayu dan Dewi Susilawati Damanik.

PWMP Humblee Coffee merupakan PWMP yang bergerak dalam usaha penjualan dan pendistribusian kopi Gayo kemasan. Setiap bulan nya produksi Kopi Gayo Humblee Coffee sudah sekitar 15 kg dan didistribusikan ke Toko-Toko dan Swalayan sekitar Gayo Luwes. Selain dipasarkan di sekitar Gayo Luwes Kopi Gayo Humblee Coffee juga sudah memiliki beberapa pelanggan di luar kota seperti Medan, Kalimantan Tengah, Surabaya, dan Jakarta.

PWMP yang sudah mulai berjalan sejak 09 September 2018 ini sudah memiliki omset sekitar 2 juta per bulannya dan telah memiliki mesin grinder kopi. Selain bergerak dalam penjualan kopi kemasan, PWMP Humblee Coffee juga bergerak sebagai pemasok kopi bean dan roasting ke kafe-kafe baik di dalam maupun diluar Gayo.

Kedepannya usaha ini kiranya semakin berkembang seiring dengan keluarnya izin Produksi Industri Rumah Tangga pangan (PIRT) yang dalam proses, dengan adanya PIRT maka kopi gayo dapat dipasok ke Supermarket – Supermarket dan pasar-pasar yang lebih besar.

OLAHRAGA SEHATKAN MAHASISWA POLBANGTAN MEDAN

Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Mungkin kata-kata ini yang harus selalu kita ingat dalam menjalani kehidupan kita. Kesehatan dan kebugaran jasmani kita memang mempengaruhi segala bentuk aktifitas yang kita lakukan.

Sadar akan hal ini mahasiswa Polbangtan Medan selalu menyisihkan waktunya pada sore hari untuk melakukan olah raga. Berlokasi di lapangan olah raga sekitar kompleks asrama Polbangtan Medan (14 /01/2019) terlihat mahasiswa Polbangtan Medan sedang berolahraga. Ada berbagai kegiatan olahraga yang dilakukan oleh mahasiswa Polbangtan Medan diantaranya senam pagi, futsal, volley, Badminton, Tennis Meja, catur, Sepak Takraw, Ilmu Bela Diri dll.

Kegiatan ini merupakan rutinitas mahasiswa disela-sela kesibukan perkuliahan. Sesibuk Apapun mahasiswa, kesehatan jiwa dan raganya tetap menjadi menjadi perhatian Polbangtan Medan. Mereka dituntut harus berbadan sehat dan memiliki postur tubuh ideal.

Syahrin Ramadhan Marbun selaku Ketua BEM yang pada saat itu juga ikut berpartisipasi dalam bermain voli sangat mengapresiasi kegiatan para mahasiswa. “Kita memang perlu menyisihkan waktu kita untuk berolahraga dan saya sangat mengapresiasi para mahasiwa”, ujarnya saat ditemui dilapangan Volly.

Serangkaian kegiatan ini memang sangat baik dilakukan. Selain untuk menjaga kesehatan kegiatan ini juga sebagai salah satu cara untuk menciptakan energi positif kepada diri mahasiswa dan melatih kemampuan mahasiswa dalam bidang olah raga. Kedepannya dengan adanya kegiatan olahraga tambahan ini saya berharap agar mahasiswa bisa lebih sehat dan bisa mengikuti kegiatan perkuliahan dengan baik dan semakin prestasi di dalam maupun di luar kampus dibidang olahraga.